KOSMIK & INDUSTRI EV Part II

08-12-2021,18:29

Komunitas Kosmik Indonesia mestinya menjadi perhatian pemerintah pusat. Mengapa? Karena penghuni komunitas itu bukan hanya para pehobi, namun juga pengusaha startup dan UKM yang menjadi pionir elektrifikasi di Tanah Air.

Hal ini terlihat nyata pada pameran GIIAS 2021 beberapa minggu lalu. Di booth Kosmik, hadir para pionir dan pahlawan yang duluan menceburkan diri di dunia EV. 

Pada artikel kedua terkait Kosmik dan penghuninya ini, kami mengenalkan beberapa produsen dan brand lokal yang layak jadi pilihan peminat EV roda dua lokal.

Ketimbang membeli perusahaan EV luar negeri dengan dalih teknologi, lebih baik pemerintah mengembangkan potensi dalam negeri yang jelas-jelas sudah mulai bergerak ini. 

Yuk kita simak satu per satu. Oiya, untuk detail mereka, silakan search nama masing-masing di media sosial, FB ataupun IG.

 

1. Elders Elettrico merupakan sempalan dari Elders Garage yang tenar berkat menggarap Chopperland, motor custom yang dipakai oleh Jokowi. Sekarang, mereka terkenal berkat konversi Vespa lawas jadi penggerak elektrik. Dipimpin oleh Heret Frasthio, Elders Garage banyak mengerjakan konversi Vespa lawas dengan kit khusus mereka. Pemasangannya cepat dan berkualitas, serta tersedia untuk hampir semua Vespa lawas. 

2. Paladin membuat sepeda listrik Luke, yang dimensi dan tampilannya mirip sepeda berukuran sedang. Startup baru ini mengandalkan desain minimalis yang menarik, dan cocok sebagai kendaraan aktifitas urban. Bila melihat di GIIAS 2021 lalu, merek yang dipimpin Chandra Wibowo itu juga sedang mengembangkan sepeda motor sport listrik yang futuristis. 

3. Java e-moto atau Java Electric Motorcycles satu atap dengan Java CNC, spesialis komponen custom CNC. Tak heran, mereka sanggup membuat rangka, lengan ayun, tangki, pelek, dan berbagai pernah pernik secara presisi. Hanya dinamo motor, baterai dan controller yang tidak dibuat sendiri. Mereka punya tiga model, yakni Scrambler (Rp 85 juta), Tracker (Rp 105 juta), Racer (Rp 130 juta).

4. Katalis menuai popularitas berkat Spacebar, sepeda motor listrik dengan bodi dan sasis aluminium monokok yang unik. Di GIIAS 2021, startup asal Jakarta ini memamerkan dua model, Spacebar Evo dan EV-1K/56 Prototype. Akan tetapi, yang dipasarkan dan diproduksi massal hanya Spacebar Evo. Katalis digawangi Julian Palapa dan Gunanjar Barokah sebagai CEO.

5. Emostra adalah brand yang diusung Dharmawan Somaatmadja, arsitek yang juga hobi bermain motor listrik. Beberapa kali merakit dan mengkonversi motor biasa, Emostra pun menjadi brand untuk motor bikinan sendiri. Produk yang dipajang di GIIAS 2021 adalah EM 1.0 dengan rangka dan lengan ayun bikinan sendiri. Ini adalah generasi kedua dengan beberapa penyempurnaan, dan dapat dipesan dengan harga Rp 45 jt. Oiya, Emostra juga menerima konversi motor biasa ke elektrik dengan biaya mulai Rp 20 jt. 

6. Mandhasia Garage berbisnis di urusan konversi dan komponen terkait. Brand yang digawangi Adetya Lucky itu sudah menghasilkan beberapa karya jempolan. Di GIIAS 2021 dia memajang Supermoto mini. Mandhasia Garage juga menyediakan kit konversi motor trail siap kompetisi, yang menurut kami salah satu yang terbaik saat ini. Tentu saja, mereka juga menerima konversi elektrik custom untuk bermacam-macam sepeda motor bensin.

7. Petrikbike, yang kini menjadi DY Volt, adalah salah satu pionir layanan sepeda dan motor listrik, dan menjadi workshop EV paling sibuk yang kami ketahui. Di GIIAS 2021, brand yang digawangi Ady Siswanto ini memajang Dragon, motor drag bike kelas FFA bertenaga listrik. Mereka juga punya produk motor trail, yakni Sandekala. Selain membuat sepeda motor, bisnis utama DY Volt adalah service center, home service, pemasok komponen motor dan sepeda listrik, serta pembuatan motor elektrik custom. 

8. Aikon Bikin-Bikin memajang sebuah Supermoto elektrik berbasis motor trail Husqvarna dan sebuah minimoto custom. Husqvarna tampilan beringas dengan dinamo berdaya besar. Workshop satu ini memang banyak menggarap konversi motor elektrik bertenaga besar. Bila ingin detail lengkap mereka, silakan cari di IG atas nama Ngehe_inaf.

9. Spora EV memajang Vespa Sprint lawas yang dikonversi ke elektrik. Spora EV lebih banyak mengurusi konversi dan jasa desain terkait engineering kendaraan listrik. Dipimpin oleh Triharsa Adicahya, Spora EV sudah cukup lama bermain di industri EV Tanah Air.  

10. Largo E-Bike adalah produsen sepeda elektrik asal Jakarta. Meski begitu, desainnya unik. Terinspirasi boardtracker alias motor balap era 1900 berbasis mesin V-twin. Klasik dan keren, Largo punya tiga model utama, yakni L-Series, HXR-Series dan HXR2-Series. Menurut Principal Design-nya, Trias Afiandy, semua desain dan pengembangan dilakukan di Jakarta. Produksinya sendiri di Bandung. 

 

Share :