KING OF THE HAMMERS KENA SETRUM!

28-02-2023,13:31

 

           Selain reli Dakar, KOH atau King of the Hammers juga disebut sebagai salah satu balap paling menyiksa kendaraan saat ini. Diselenggarakan setiap Pebruari di Johnson Valley, Kalifornia, Amerika, balap offroad tahunan yang berlangsung sejak 2007 ini memang edan.

            Pasalnya, kendaraan yang berlomba masuk kelas Ultra4. Itu adalah buggy offroad yang mampu melesat 160 km per jam lebih di padang gurun, namun sanggup melintasi trek bebatuan ekstrem dengan rasio transmisi hingga 100:1! Belum lagi suspensi dan kaki-kakinya harus tangguh dan super luwes.

            Tak heran bila KOH acap menjadi ajang pembuktian bagi pembalap, produsen, atau bengkel yang berjuang mencari reputasi.

            Biasanya, peserta mengandalkan buggy pipa tubular custom dengan mesin bensin V8 berkapasitas besar, serta ban offroad 40 inci. Namun tahun lalu, Ultra4 Racing, sang penyelenggara dan pembuat aturan, mengumumkan membuat kelas khusus EV alias elektrik untuk musim 2024.

            Di awal ini, ada sepuluh tim yang menerima baterai pack, dinamo serta controller khusus, untuk diramu jadi kendaraan balapnya. Meski sulit, namun pada tahun ini, ada satu unit kendaraan demo yang selesai dibangun.

            Adalah Ryan Kalb yang menjabat kepala produk di Hypercraft, yang menggawangi proyek ini. Sebagai langkah awal pembuatan unit demo dan prototipe, mereka mengambil buggy rock crawler bekas yang mesin 5.7 L V8-nya jebol. Sudah memakai gardan solid axle depan dan belakang, serta ban khusus 40-inch lansiran BFGoodrich.

            Motor elektrik atau dinamo yang digunakan dipasok oleh Spicer Electrified. Beroperasi pada tegangan 800 Volt, dan mampu menghasilkan tenaga 700 hp serta torsi 1.355 Nm! Enteng buat memutar ban 40 incinya. Controller dipakai buatan AEM.

            Mereka juga melengkapinya dengan transfercase dua percepatan, yang memudahkan driver mengendalikan tenaga dinamo, serta mencegah rpm terlalu rendah. Putaran (rpm) terlalu rendah akan membuat dinamo overheat, dan menimbulkan banyak masalah.

            Maklum, lomba ini mewajibkan peserta menempuh 165 km dalam waktu 14 jam. Sehingga prioritas bukan hanya kecepatan, tapi juga ketangguhan. Lantas bagaimana bila perlu mengecas baterai di tengah gurun? Tenang, perusahaan baterai Optima Batteries, menghadirkan trailer khusus yang dilengkapi charger Level 2 portabel bertenaga surya. Ini sanggup mengecas dengan kekuatan 200 kW. Lumayan, mengingat jalur untuk EV lebih singkat ketimbang jalur mobil bensin.

 

Sumber : KOH

Foto : Todd Van Fleet

Share :