Sebelum melangkah lebih jauh, yang pertama harus dilakukan adalah mempelajari aturan lomba. Terutama aturan persyaratan umum dan teknik kendaraan, serta pembagian kelas. Disana akan dicantumkan aturan teknis yang jadi batasan komponen (dinamo, baterai dan controller) molis kita.
Kita lihat contoh pada event PLN EV Conversion Race lalu. Mereka membagi kelas berdasarkan jenis motor dan daya BLDC/dinamo motor yang digunakan. Juga ada batasan pemakaian baterai yang mengharuskan baterai pack lulus uji UNR 136 *.
Bila yakin dengan kelas yang akan diikuti, tinggal lanjut menyiapkan motor listriknya. Sebagai catatan, aturan yang digunakan pada event lalu itu belum resmi menjadi aturan baku road race yang disahkan IMI. Karena industrinya masih baru, maka dipastikan ada perubahan atau penyesuaian, bergantung kondisi di lapangan.
* Uji keamanan termal baterai. Hasilnya menunjukkan bahwa paket baterai memenuhi kriteria, dengan bukti tidak ada kebocoran elektrolit, pecah, kebakaran, dan ledakan, selama dan setelah pengujian. Hasil dari perlindungan suhu, BMS dapat menghentikan arus pada suhu 45,89°C. Sementara itu, untuk pengujian thermal shock & cycling, baterai tidak mengalami kerusakan saat suhu berubah dari 59,72°C dan -40,25°C selama 60 jam.
PENGATURAN TENAGA
Hukum pertama dalam merakit atau merancang molis dengan tenaga optimal, adalah kesesuaian atau keseimbangan antar komponen utama, yakni baterai pack, controller, serta dinamo/BLDC. Tiga komponen itu harus seusai dengan bobot/beban yang diusung, serta kecepatan/akselerasi yang diinginkan.
Bila ikut di kelas 3 kW, maka pilih controller yang mampu memberi tenaga optimal untuk dinamo 3 kW itu. Sebagai patokan, BLDC 3 kW berarti sanggup menerima daya 3000 watt terus menerus. Bila memakai tegangan 72 volt, maka arus yang dicari : 3000 dibagi 72 = 42 Amper. Artinya, controller yang diusung minimal punya kemampuan 3 x 42 A, atau mampu mengolah 130 amper. Lebih besar tentu lebih bagus, dengan asumsi controllernya dapat disetting/program ke daya yang kita mau.
Kesesuaian antara controller dan dinamo menjadi prioritas untuk mendapat efisiensi maksimal. Sebagai catatan, menaikkan kapasitas atau kemampuan arus controller efektif mendongkrak tenaga, namun cenderung membuat overheat bila tidak hati-hati saat setting.
Satu yang perlu diperhatikan, parameter komponen elektrik ini selalu tercantum dalam dua jenis angka, yakni nominal dan peak. Nominal adalah angka yang mampu dijalankan terus menerus. Sedangkan peak, atau burst, adalah daya puncak yang hanya dapat dilakukan dalam waktu singkat. Bila dipaksakan, komponen terkait akan overheat.
DAYA CONTROLLER
Controller dapat diklasifikasikan berdasarkan daya outputnya, yang biasanya dicantumkan dalam kW. Bila tidak tercantum langsung pada buku manual atau keterangan pabrik, kita tinggal mengalikan tegangan (voltase) kerja maksimal dengan arus DC dari baterai. Misalkan pada ND96850, tercantum maksimal voltase 96 V dengan arus DC baterai 450 A, maka didapat daya maksimal 43,2 kW.
Itu adalah angka maksimal, yang hanya terpenuhi bila baterai yang digunakan SANGGUP menyalurkan daya sebesar itu. Itu pun, hanya dalam waktu singkat, tidak lebih dari satu menit dengan beban penuh. Bila dipaksakan terus menerus, maka dipastikan overheat dalam waktu singkat.
Dalam panduan pabriknya, controller ini cocok untuk dinamo motor 6kW – 9kW. Tentu, bisa saja pakai dinamo yang lebih besar, tapi efisiensinya cenderung turun. Efisiensi yang kami maksud di sini adalah perbandingan daya yang masuk dan daya yang dihasilkan.
Satu lagi terkait controller, adalah ketika setting motor listrik di sirkuit. Ada dua parameter yang penting, pertama karakter tenaga, kedua, karakter throttle. Persoalan akan jelas ketika dijajal oleh pembalap kita. Masukan yang didapat rata-rata terkait karakter akselerasi pada kecepatan rendah dan tinggi (tergantung sirkuit), serta karakter throttle.
Di sini pentingnya menguasai parameter controller yang terkait dengan hal itu.
Kesimpulan Controller :
1. Pilih yang dayanya sesuai dengan dinamo
2. Pastikan menguasai settingan tenaga dan karakter throttle
3. Perhatikan suhu controller
Berikut akan kita bahas soal analisa sirkuit.
Share :