PT FAST PERKENALKAN APAR EV PALING CANGGIH DI DUNIA

26-11-2024,08:17

Komponen vital EV adalah sumber energinya, yakni dari baterai Lithium. Sedangkan salah satu bahan baku utama dari baterai Lithium yang paling umum digunakan adalah Nikel. Kabar baiknya, Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Oleh sebab itu, kini Indonesia memiliki harapan tinggi untuk menjadi leading sector pada industri EV, baik di ranah domestik maupun internasional.

Namun demikian, bak pedang bermata dua, inovasi teknologi tentunya tidak luput dari risiko. Potensi risiko dari industri EV ini pun rasanya perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah maupun Stakeholder terkait, khususnya dari faktor keamanan dan keselamatan pengguna serta dampaknya terhadap lingkungan.

Pada 1 Agustus 2024 lalu, dunia sempat digemparkan dengan sebuah pemberitaan media dari Korea Selatan. Yakni tentang meledak dan terbakarnya mobil listrik Mercedes Benz EQE secara tiba-tiba ketika sedang berada di sebuah gedung parkir. Kejadian ini menyebabkan sekitar 140 mobil sekitarnya ikut terbakar dan hangus tak bersisa. Selain kasus tersebut, ternyata masih banyak lagi kejadian terbakarnya EV secara tiba-tiba, baik yang terjadi di Indonesia maupun berbagai negara lainnya.

Banyaknya kasus serupa mengindikasikan adanya failure atau ketidaksempurnaan pada sistem keamanan baterai Lithium maupun berbagai faktor lainnya. Dengan demikian, Indonesia sebagai leading sector harus lebih waspada dan bisa melakukan mitigasi risiko sedini mungkin. Perlu diketahui bahwa EV yang terbakar sangat sulit dipadamkan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik baterai Lithium yang berbeda dengan material lainnya apabila terjadi kebakaran.

Baterai Lithium tidak memerlukan oksigen untuk bisa terbakar. Suhu apinya pun sangat tinggi, biasanya dimulai dari sekitar 1.000°C dan dapat terus meningkat hingga mencapai lebih dari 2.000°C. Dengan demikian, penggunaan pemadam api / APAR (Alat Pemadam Api Ringan) konvensional tidaklah efektif. Sebab sebagian besar pemadam api / APAR konvensional hanya efektif untuk api dengan suhu maksimal 700°C. Pada baterai Lithium yang terbakar, api akan terus menyala berulang sampai daya di dalam baterai tersebut habis.

 

Bagaimana nasib Indonesia ke depan sebagai pemain besar di industri ini?

Beruntunglah, Indonesia memiliki seorang ilmuwan kelas dunia bernama Randall Harto Laksono yang lebih akrab dikenal sebagai Randall Hart. Beliau adalah seorang putra bangsa kelahiran Surabaya yang mendedikasikan hidupnya untuk dunia fire safety dan memutuskan untuk membuka pabrik kimia pemadam api pada tahun 1994 yang dinamai PT. Hartindo Chemicatama Industri. Perusahaan beliau tersebut merupakan satu-satunya manufaktur yang mampu memproduksi kimia pemadam api di Indonesia, maupun seluruh Asia Tenggara.

Dalam perkembangan selanjutnya, Randall berhasil menemukan kimia pemadam api PERTAMA DI DUNIA yang efektif memadamkan api dari baterai Lithium dengan tuntas, tanpa adanya penyalaan ulang.

APAR tersebut bernama Hartindo AF31 Lithium Fire Killer atau yang sekarang terkenal dengan sebutan APAR LFK. APAR ini berbahan dasar air dengan campuran kimia khusus yang juga telah dipatenkan secara internasional. Hartindo AF31 LFK juga telah memiliki berbagai sertifikasi dari lembaga pengujian internasional. Beberapa contoh sertifikasinya yaktu berasal dari Department of Transportation USA (Kementerian Perhubungan Amerika Serikat), UL Green Guard, Eurofins, SGS dan masih banyak lainnya.

Semua ini dilakukan Randall untuk memastikan bahwa produk yang ditemukannya bukan hanya sekedar efektif untuk memadamkan api dari baterai Lithium. Namun selain itu juga harus aman untuk seluruh aspek kehidupan, mulai dari dampaknya terhadap lingkungan, hewan dan tentunya manusia.

APAR fenomenal ini diciptakan menggunakan material food grade, sehingga dapat dengan mudah lulus pengujian aquatic test. Maka dari itu, APAR LFK sangat aman bila terkena kulit, mata atau bahkan jika tertelan oleh manusia. LFK juga memiliki nilai TKDN (Total Komponen Dalam Negeri) yang tergolong tinggi yaitu di 49,41%.

Saat ini PT. Famindo Alfa Spektrum Teknologi (PT. FAST) adalah perusahaan yang ditunjuk secara resmi oleh PT. Hartindo Chemicatama Industri untuk melakukan pemasaran dan penjualan secara tunggal ke seluruh wilayah Indonesia. PT. FAST mengusung 3 konsep utama dalam menjalankan fokus bisnis pada fire safety solutions yaitu 3P: Predictive, Preventive & Protective.

Predictive artinya mampu memprediksi anomali-anomali yang terjadi pada baterai EV. BMS pada EV secara umum tidak memiliki kemampuan untuk membaca anomali dan memberikan peringatan dini sebelum baterai terbakar. Menghadapi tantangan ini, mitra strategis dari PT. FAST yaitu PT. NKRI (Nusantara Karya Reksa Internasional) berhasil menciptakan modul dengan fitur AI & IoT yang mampu membaca anomali dan merangkum data parameter pada baterai. Selanjutnya modul tersebut akan memberikan peringatan dini apabila terdeteksi anomali yang berbeda dari kebiasaan / karakter baterai tersebut. Produk inovatif yang juga penemuan anak bangsa ini diberi nama BALLISTIC (Battery Life Alert Diagnostic).

Preventive artinya mampu menjadi solusi awal ketika baterai menyala api / terbakar, menghindari risiko yang lebih besar setelahnya. Untuk itu PT. FAST hadir menyediakan POWER TECH SHIELD, yaitu selimut anti api khusus dengan military spec yang memiliki kemampuan menahan api hingga 1.600°C. Selain itu, PT. FAST terus berinovasi hingga akhirnya berhasil menemukan sebuah teknologi baru dengan konsep APAR pasif yang mampu memadamkan api secara mandiri tanpa harus ada operator untuk menembakkan APAR manual pada umumnya. Produk ini berupa cairan kental menyerupai gel yang penggunaannya cukup diletakkan dalam kompartemen baterai. Apabila baterai terjadi penyalaan api dan suhu melonjak sampai melampaui 120°C, maka lapisan kemasan gel akan pecah dan gel tersebut akan membanjiri baterai. Dengan demikian maka api dapat padam secara mandiri tanpa perlu adanya intervensi manual dari manusia. Produk ini dinamakan G-TECH.

Protective artinya menjadi solusi terakhir ketika api baterai sudah menyala dan ada manusia di sekitar lokasi kejadian untuk bisa menembakkan APAR khusus untuk baterai Lithium. APAR Lithium Fire Killer bisa menjadi solusi paling efektif untuk memadamkan baterai Lithium dengan cepat tanpa ada risiko penyalaan ulang / reignition.

Sebagai pelengkap Protective, inovasi kami lakukan bekerjasama dengan Pindad Engineering Indonesia untuk membuat produk dengan merek USS (Undercarriage Suppression System). USS adalah perangkat pemadam api portabel yang dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran pada mobil listrik, di mana posisi baterai biasanya berada di bagian bawah atau kolong kendaraan.

Dengan nozzle bertekanan tinggi, USS mampu menjangkau titik api yang sulit dijangkau oleh alat pemadam api ringan (APAR) berbentuk tabung konvensional. Dengan penempatannya di kolong kendaraan, USS tidak hanya efektif menjangkau baterai, tetapi juga memberikan pendinginan suhu yang lebih efisien untuk menjaga struktur bangunan di sekitar area kebakaran, sehingga meminimalkan risiko kerusakan yang lebih luas.

 

Bagi pembaca yang ingin tahu lebih jauh bisa mengunjungi website resmi di www.famindofast.com.

 

Share :